Rabu, 20 Februari 2013

Kita Broken Home dan Kita Sukses



KITA (ANAK BROKEN HOME) JUGA BISA BERHASIL
Oleh : Yudhi Utama Putra

Terserah mereka berkata apa, tapi yang harus diingat adalah dengarkan apa yang menurut anda benar dan ikutilah yang menurut anda benar. Jangan mau dibodohi oleh pemikiran orang yang mengatakan anda tidak bisa. Tak ada manusia yang terlahir hanya dengan kekurangan saja, pasti terdapat berbagai sisi kelebihannya. Tidak ada manusia yang terlahir hanya dengan membawa sifat jelek saja, pasti terdapat juga sifat baiknya. Hidup bagaikan dua sisi uang koin.
“BH (bukan penyangga payudara ya ?)” tapi BH yang dimaksud adalah Broken Home. Sebutan bagi mereka yang memiliki keluarga yang tidak utuh disebabkan perceraian orangtua, meninggal dunia salah satu orangtua, atau tidak mendapat perhatian dari orangtua karena kesibukan orangtua dalam bekerja. Tak dapat dipungkiri memang, hidup pada zaman sekarang ini kebutuhan akan ekonomi memang sangat meningkat. Kebutuhan akan itu yang sering dijadikan orangtua sibuk bekerja tanpa memperhatikan anak-anaknya.
Padahal pada dasarnya, kebutuhan anak tidak hanya bersifat ekonomi saja. Akan tetapi yang jauh lebih penting yakni kebutuhan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. Banyak orangtua beralasan bahwa mereka bekerja mati-matian untuk membahagiakan anaknya. Kebahagiaan pada dasarnya tidak hanya bersifat materiil karena ada kebahagiaan yang lebih penting yakni kebahagiaan yang bersifat rohani atau kebahagiaan jiwa.
Kesuksesan adalah hal yang sangat diimpi-impikan semua orang. Siapapun orangnya pasti menginginkan kesuksesan. Namun, tak banyak dari anak-anak yang memiliki keluarga pecah tidak berhasil atau gagal dalam menggapai impian yang diharapkannya. Banyak kasus-kasus kejahatan yang melibatkan anak broken home sebagai tersangkanya. Yakni narkoba, Pekerja Seks Komersial (PSK), Pembunuhan, Perampokan, dsb.
Namun, dari sekian banyak anak broken home yang berdampak negatif, banyak juga terdapat anak broken home yang berdampak positif. Anak broken home juga banyak yang berhasil dalam mengatasi krisis perhatian orangtua.
Wawancara yang dilakukan Dedy Corbuizer dengan Tya Ariestya di salah satu TV Nasional juga menjadi salah satu bukti bahwa anak broken home juga bisa mengukir prestasi. Tya sukses menjalankan perannya sebagai atlet taekwondo tingkat Nasional dan sebagai artis Indonesia yang juga terbilang sukses saat ini.
Satu hal yang bisa kita jadikan pelajaran, kita (anak broken home) juga bisa berhasil dan sukses. Broken home bukan penghalang, jadikan broken home itu sesuatu yang bisa menjadi kita bangkit menuju sukses. Kalau mereka bisa, kita juga harus bisa.
Yang harus ditanamkan dalam diri kita adalah KITA (ANAK BROKEN HOME) JUGA BISA SUKSES.
Walau tanpa keluarga yang utuh, walau tanpa bimbingan dan arahan, tapi kita harus yakin kita bisa sukses. Biarkan mereka-mereka memandang kita rendah. Namun buktikan pada mereka bahwa kita bisa, kita mampu melakukan lebih dari yang mereka lakukan.

*  *  *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar